Amalan Yaumian Dalam Kerja Tim


Okey! ini adalah simulasi mentoring level 2 (level 1 berarti simulasi dilakukan di dalam lingkaran liqa).

Ini dilatarbelakangi oleh keinginan besar agar saya bisa meningkatkan amal yaumian saya (murabbi) BERSAMA-SAMA dengan mutarabbi. It’s all simple.

1) beri penjelasan pada mutarabbi tentang kesadaran akan level amalan kita dengan sebenar-benarnya. Sudah bagus atau belum bagus sama sekali. Bandingkan mereka+murabbi dengan da’i-da’i atau santri gontor yang amalan yaumian-nya udah gila-gilaan (kalau emang belum siap membandingkan diri kita dengan pemuda di zaman Rasulullah);

2) tentukan target yang benar-benar PAS UNTUK SEMUA! bahkan jika perlu, SERENDAH-RENDAHNYA! Misal, kalau kemarin saya, saya dan mutarabbi saya menyepakati :
mengaji 1/2 halaman setiap selesai shalat Shubuh, Ashar, Maghrib dan Isya plus tahajud 1 kali dalam 1 minggu.
Ini hanya berlaku dan dievaluasi untuk satu minggu saja. Jika baik, tingkatkan, jika buruk tetap dan ada hukuman XD.

3) nah, setelah menge-set target dalam satu minggu tadi, bagi-bagi kerjaannya dengan memunculkan salah satu cara agar target tadi benar-benar dilaksanakan oleh setiap orang dan konsisten dalam satu minggu (waktu yang telah disepakati). Misal, kalau saya kemarin, saya membuat satu tugas yakni :
setiap hari, satu orang bertugas mengingatkan (menjarkom) semua anggota termasuk murabbi untuk targetan harian tadi. Maksudnya, setiap shubuh ada satu orang yang meng-SMS-kan semua anggota termasuk murabbi yang isinya,”Barudak! inget Al-Quran!”. Hanya SMS.
Namun, karena targetan kami waktu itu bukan hanya ngaji melainkan tahajud 1 kali, maka saya tugaskan satu diantara mereka untuk membangunkan kami semua untuk shalat tahajud. 1 kali dalam 1 minggu. Waktu itu kami dibangunkan oleh salah satu diantara kami dini hari selepas hari mentoring tersebut.
NB : Sang Petugas hanya bertugas MENGINGATKAN. Masalah dilakukan atau tidaknya, itu akan dievaluasi di mentoring selanjutnya.  Masalah temannya bangun atau tidak pada saat ditelpon di dini hari mah, itu jadi bahan evaluasi.

4. Mentoring ditutup dengan bacaan do’a akhir majelis, dan Program “Amalan Yaumian Dalam Kerja Tim” sudah di mulai!

Poinnya adalah :

– Kami benar-benar merata-ratakan tingkatan amalan yaumian, karena mungkin diantara kami ada yang sudah terbiasa mengaji 2 lembar sehari, namun ada yang cuma kuat <1 lembar. Maka diambillah rerata dari dua batas tadi. Sekitar 1 lembar, berarti.

– Jika memang mutarabbi sangat haus akan pengejaran amal yang lebih dari kesepakatan (ingin lebih dari 1 lembar perhari), maka TAHAN DULU. Rasakan bagaimana agar kita berkembang bersama-sama. Ini mungkin ide gila, sebenarnya, dengan membatasi semangat beramal orang lain. Tapi saya berusaha membangkitkan semangat kelompok, bukan hanya menyuruh SATU mutarabbi mengisi form amalan yaumian, lalu sudah. Melainkan, masing-masing dari kita harus berusaha menyukseskan komitmen dalam seminggu ini. Kasarnya, kemarin saya bilang kepada mereka, “udah lah gak usah sok-sok an nambah-nambah ngaji~~“. Mungkin terlalu kasar dan merendahkan, tapi itu akan hilang ketika ini menjadi sukses tim, dan targetannya ditingkatkan atas kesepakatan juga.

– harapannya, dengan mengetahui bahwa target tidak akan ditingkatkan sebelum target itu sendiri dilaksanakan secara konsisten, mutarabbi dan murabbi sendiri memiliki sense of belonging dari tugas hariannya (ngaji, kayak tadi).

– dan, hukuman juga berlaku kalau ada yang merasa jadi biang kerok targetan. ini mah terserah pelaku saja, mau hukumannya apa. Saya rasa, mereka sudah dewasa.

5 pemikiran pada “Amalan Yaumian Dalam Kerja Tim

  1. assalamu’alaikum kang, ini syifa jadi targetan murobbi sama mutarobbinya sama gth kang? cara evaluasi yang efekltif gmana ya kang?

    Suka

    1. walkswrwb. Sama. kalau lebih tinggi, ketika ngejalanin program ini, samain aja targetnya

      evaluasi efektif mah ya diendorse, gak cuma ngevaluasi, tapi pemaknaannya cmiiw

      Suka

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.