Kesimpulan Untuk Sang Perfeksionis


Di awal, saya pernah berhipotesis bahwa :

Dengan menyadari bahwa tiada yang sempurna, justru saya memilih menjadi perfeksionis.

Namun, setelah menulis tentang ‘Infinite Horizon‘, kesimpulan saya bergeser menjadi :

Mengejar prefeksionisme adalah salah satu ciri kelemahan Manusia. Tanpa definisi perfeksi yang jelas, saya malah menemukan cacat pada pekerjaan ini; lagi dan lagi.

Jika perfeksionisme menjerumuskan saya pada egoisme, maka sesungguhnya ini adalah ketidakperfeksionisan seorang manusia -yang saaangat kecil-.

Marilah kita Sidang.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.