Rocker Sejati


“Hidup adalah musik, musik adalah hidupku” kata Honda Beat.

Beberapa orang menganggap musik adalah sesuatu -banget- yang bisa lebih melengkapi hidup seseorang lebih dari seorang istri sekalipun hehehe gak deng. Beberapa orang yang lain menganggap musik adalah tidak lain hanyalah sebuah representasi dari isi hati melalui media alat musik. Beberapa sisanya menjadikan musik sebagai sekedar hiburan yang tidak membuat hidup kita terlena (baca: Galau) dengan lirik-liriknya. Tapi, ya, seperti biasa bukan itu yang akan saya obrolin di sini.

Oke, menyambung notes saya kemarin tentang “Joget Sule“, sebagian kawan-kawan mungkin bertanya kenapa sih dalam merespon cinta justru kita harus menghindari sekedar Chatting, sekedar Stalking ataupun sekedar Misscall kepada seseorang yang kita keceng tanpa “nyali yang berarti“.

Jyah! joget suleeee~…

Yah, kembali ke jalan yang benar.
Sebenarnya, realitanya masih banyak masyarakat Indonesia yang menganggap hal yang kontradiksi dengan yang tadi itu justru yang sesuai dengan norma. Misalnya, ada orang tua yang menganggap bahwa dengan menunggu pernikahan beberapa waktu untuk tahu-lebih-dekat (baca:tunangan) adalah justru yang baik yang tentu saja, untuk kebaikan menantu dalam memahami calon pasangan. Terus gimana kalo tiba-tiba ketahuan bahwa si pihak laki-laki yang biasa berdandan berambut mohawk itu ternyata botak? Mau batal nikah?

Hey saya serius.
Saya pernah dengar, dan katanya ini kisah nyata, ada pasangan-calon-suami-istri yang melangsungkan pernikahan pada suatu tanggal yang telah ditentukan namun diberi sebuah “titipan” yang tidak mengenakkan. Ceritanya, pasangan tersebut memutuskan untuk membuat jeda sebelum akad nikah. Pihak lelaki pasangan itu adalah seorang yang mampu membeli rumah. Suatu hari, mereka berdua merencanakan untuk melihat-lihat calon rumah mereka. Mereka masuk ke dalam rumah, melihat satu persatu ruangannya dengan senang. Hingga mereka sampai pada kamar mandi. Pihak perempuan tersoledat dan tersingkaplah sebagian dari apa yang tidak boleh dilihat oleh pihak lelaki yang belum muhrim. Singkat cerita, mereka menikah dengan membawa “titipan” yang belum halal. Sementara tanggal akad, tanggal pesta, persiapan bintang tamu dan prasmanan sudah siap, ya “titipan” pernikahan itu menjadi penyesalan bagi mereka.
Hey saya serius, “mereka” tidak akan pernah pandang bulu dalam membisiki kita.

Tubuh kita adalah anugerah terindah yang mengemas jiwa kita, bersih maupun kotor. Setiap detilnya menyimpan nikmat yang tidak bisa kita sebutkan satu persatu. Namun ada bagian khusus yang hanya boleh dilihat anak kecil yang belum memiliki nafsu atau mereka yang sudah menjadi muhrim. Aurat dijaga karena akan ada bahaya yang lebih gila jika ia gagal dijaga. Ada Harga Diri yang harus disimpan baik-baik, digembok-nomer kalo perlu. Aku Obsidian, kau Berlian. Sempat tidak sempat harus dibalas hellyeah.

Sebagai penutup, munkyn lagi-lagi notesnya ngalor ngidul. Semoga ini bisa mengoneksikan kalian yang bingung mengapa sih harus -diusahakan- ada hijab di rapat-rapat kita, mengapa harus panas-panasan pakai baju yang tertutup, mengapa harus ada pengalihan pandangan di interaksi antara kita (lintas gender) dan mengapa harus membiasakan menggunakan rok. Hey, bukankah ada pertanyaan yang lebih substansial dari sekedar tentang mengapa pakai rok, ataupun mengapa futsal tetap pake celana panjang, kan? Semoga sudah bisa terjawab dari paragraf sebelumnya.

Jadi ayo bergerak dari pemahaman.

Footer : Tunangan maksud saya adalah seseorang boleh berinteraksi secara intens sebelum benar-benar ijab qabul. Alias bisa saja malah jadi kecelakaan, gan!
Sedangkan pada Khitbah masing-masing pasangan harus tetap menjaga interaksinya, dilarang untuk diinterupsi pinangannya oleh lelakilain dan justru harus disegerakan untuk itu gan! (Akad, maksudnya).

Bisa dicek di :
http://anugerah.hendra.or.id/pra-nikah/memilih-pasangan-taaruf/masa-menunggu-keputusan-taaruf/
http://pranotoutomo.wordpress.com/2009/04/08/kenapa-wanita-begitu-berharga/

5 pemikiran pada “Rocker Sejati

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.